Makassar suarindonesianewscom -- Anggota Komisi A DPRD Makassar, H. Syaiful, menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi sarana dan prasarana pendidikan di Kelurahan Rappokalling, Tammua Rappojawa. Pernyataan ini disampaikan setelah H. Syaiful melakukan penjemputan aspirasi masyarakat pada masa Reses ke-3 tahun 2024-2025. Dalam reses tersebut, ia menerima banyak keluhan dari warga di daerah pemilihannya (Dapil) terkait akses pendidikan yang semakin sulit.
H. Syaiful mengungkapkan bahwa banyak warga di Dapilnya yang tidak masuk dalam jalur zonasi untuk sekolah unggulan dan negeri. Hal ini menjadi masalah serius, terutama bagi orang tua siswa yang berharap anak-anak mereka dapat bersekolah di sekolah negeri. “Kuota untuk masuk ke sekolah negeri sangat terbatas, sementara jumlah sekolah di wilayah Tallo dan sekitarnya masih kurang,” ungkapnya, Rabu, (25/6/2025).
Kondisi ini memaksa beberapa orang tua, terutama dari kalangan masyarakat miskin ekstrem, untuk menyekolahkan anak-anak mereka di sekolah swasta. “Mereka terpaksa mengambil langkah ini meskipun tidak mampu membayar biaya sekolah. Banyak dari mereka yang harus melunasi biaya SPP sebelum mengikuti ujian masuk, yang jelas menjadi beban tambahan,” keluh H. Syaiful.(*)

