Suarindonesianews.com-Makassar - Ketua Komisi D DPRD Kota Makassar, Ari Ashari Ilham, menegaskan komitmennya untuk mendukung penuh upaya Pemerintah Kota Makassar dalam mengatasi masalah pemerataan akses pendidikan. Ia menekankan perlunya solusi konkret untuk mengatasi ketimpangan distribusi siswa yang masih terjadi di beberapa wilayah.
Ari Ashari Ilham, seusai bertemu dengan Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin, mengungkapkan bahwa meskipun sejumlah sekolah negeri masih memiliki daya tampung yang besar, ada beberapa daerah seperti Mamajang, Mariso, dan Latif Tengah yang mengalami keterbatasan akses ke sekolah.
Sebagai solusi jangka pendek, Ari menyoroti pentingnya penguatan layanan transportasi pelajar, sejalan dengan pernyataan Wali Kota Makassar. Ia menjelaskan bahwa wilayah yang sulit dijangkau akan menjadi prioritas dalam penyediaan transportasi khusus bagi siswa.
DPRD dan Pemerintah Kota Makassar juga telah sepakat untuk melibatkan sekolah swasta sebagai mitra strategis dalam memperluas jangkauan pendidikan. Rencana ini membuka peluang bagi anak-anak yang belum tertampung di sekolah negeri.
Skema pembiayaan untuk program ini tengah dikaji, termasuk kemungkinan subsidi dari pemerintah kota. Tujuannya adalah memastikan semua anak di Makassar, baik di sekolah negeri maupun swasta, dapat mengenyam pendidikan.
Meskipun demikian, tantangan masih besar. Data menunjukkan sekitar seribu anak di Makassar masih belum tertampung di sekolah. Beberapa sekolah negeri juga memiliki keterbatasan fisik yang menghambat penambahan siswa.
Sebagai strategi jangka menengah dan panjang, DPRD mendorong opsi regrouping serta pembangunan unit sekolah baru tingkat SMP di kawasan padat penduduk dan daerah terpinggirkan.
"Kita harus berpikir progresif dan solutif. Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) bukan sekadar rutinitas tahunan, tetapi cerminan dari keadilan akses pendidikan di kota ini," tegasnya. (*)