Suarindonesianewscom Makassar ------Rencana kedatangan grup musik asal Inggris, HONNE, ke Kota Makassar, 31 Juli 2025 menuai reaksi penolakan dari kalangan legislatif dan organisasi keagamaan.
Penolakan itu mencuat menyusul beredarnya kabar di media sosial yang mengaitkan musisi tersebut dengan dukungan terhadap komunitas LGBT.
Anggota Komisi A DPRD Makassar dari Fraksi PKS, Andi Hadi Ibrahim Baso, menyatakan sikap tegas menolak pelaksanaan konser tersebut. Ia menilai kegiatan itu bertentangan dengan nilai moral, budaya, dan agama masyarakat Sulawesi Selatan.
“Fraksi PKS menolak! Konser ini tidak sesuai dengan norma agama dan budaya kita. Salah satu kota dalam tur mereka adalah Makassar, dan kami menilai kegiatan ini tidak layak dilaksanakan di sini,” kata Andi Hadi, Jumat (18/7/2025).
Andi Hadi juga mendorong Pemerintah Kota Makassar untuk menyusun regulasi lokal dalam bentuk Peraturan Daerah (Perda) inisiatif terkait pelarangan aktivitas yang dianggap mendukung LGBT.
“Kami meminta Pemkot segera mengadakan Perda inisiatif tentang LGBT. Ini bertentangan dengan budaya Bugis-Makassar serta nilai-nilai suku lain di Sulsel,” tegasnya.
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menyatakan akan mengecek izin konser yang dimaksud. Ia menegaskan pentingnya melakukan verifikasi sebelum mengambil keputusan lebih lanjut.
“Saya akan kroscek ke pihak-pihak yang mengeluarkan izin. Kita akan pelajari dulu,” ujar Munafri.
Penolakan serupa juga disampaikan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sulawesi Selatan. Melalui pernyataan resmi, MUI meminta promotor meninjau ulang pelaksanaan konser, jika terbukti terdapat unsur atau simbol yang mempromosikan gaya hidup LGBT.
“Kami mendorong pemerintah dan aparat untuk mengambil langkah preventif yang bijak agar tidak terjadi keresahan di masyarakat,” ujar Anggota Komisi MUI Sulsel, KH Nasrullah Bin Sapa, dikutip dari laman resmi MUI Sulsel.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak promotor konser terkait tudingan dan penolakan yang muncul di masyarakat.(*)